Laos 2019: Wat Xieng Tong, Luang Prabang
.
.
Welcome to Luang Prabang
Entah kenapa saya pengen banget ke Laos, Luang Prabang sih tepatnya. Penasaran aja, menurut kakak saya yang sudah duluan kesana, dia bilang, Luang Prabang itu kaya Jakarta tempo dulu, tapi mana saya atau, saya kan lahir tahun 1983 besar di tahun 90an dan 2000an.
Tiket pesawat ke Luang Prabang ternyata mahal loh, saya coba dengan skema return tiket atau beli tiket lepasan dan masih mahal, hampir 5 juta untuk return tiket. Pucuk dicinta Ulam tiba! masuklah newsletter dari flyscoot dengan promo ke Luang Prabang, setelah cek ombak, harga masih masuk budget liburan. langsung saya beli dengan jadwal berangkat 25 September 2019 dan kembali 30 September 2019. Sebulan sebelum berangkat saya dapat imel notifikasi kalau flight saya dari Luang Prabang dimajukan menjadi 28 September 2019, saya gak ambil pusing sih, walo waktu di Luang Prabangnya jika ditotal hanya 2 hari saja.
Karena saya terbang dengan Scoot dengan flight 19:55-22:55 malam dan harus transit di Singapore, jadilah saya bermalam di Bandara Changi, dengan berbekal jaket dan selimut saya bisa tidur 50% nyaman gak kedinginan di Changi. Pagi jam 09:00-11:00 saya melanjutkan terbang ke Luang Prabang, satu pesawat sepertinya saya sendiri yang dari Indonesia. Yang saya kurang suka naik LCC adalah ketika pergi sendiri tidak ada IFE di pesawat, lumayan garing sih 3 jam terbang gak ada hiburan.
Bandara Luang Prabang kecil loh, ketika keluar bandara Masya Allah terik banget mataharinya. Oia untuk passport Indonesia, free visa loh, kita hanya mengisi arrival form yang dibagikan di pesawat, mudahkan. Sesudah imigrasi banyak yang menjual simcard tapi kan saya belum pegang uang Kip. Akhirnya membeli Simcard setelah menukar uang sebesar 150USD=1,327,500Kip.
 |
| Credit to Jambu kebalik |
Untuk menuju hostel saya naik taksi tapi sharing dengan penumpang lain, sebetulnya klo pergi bareng-bareng temen lebih murah karena ongkos taksi yang saya bayar itu per3orang. Saya menginap di Aham Hostel and Cafe, bersih dan murah dan akses kemana-mana deket, tinggal jalan kaki. Karena belum bisa check in, akhirnya saya jalan-jalan aja dengan panduan dari Google Maps.
Berbekal panduan dari Google Maps saya menuju Luang Prabang National Museum, on the way kesana banyak bangunan yang bergaya French Riviera dan jajanan Juice.
 |
| Royal Palace |
 |
| Seger |
Setelah puas jalan-jalan, saya kembali ke hostel untuk mandi hehehehheeh, setelah mandi saya pergi ke kuil Wat Xieng Thong. Wat Xieng Tong dibangun oleh Raja Setthathirat pada tahun 1560, Wat Xien Thong sendiri artinya adalah Biara Kota Emas salah satu simbol tertinggi agama Budha di Laos.
Setelah puas photo-photo saya mengambil jalur yang berbeda ketika pulang, dan ternyata jalan yang saya ambil adalah jalan yang menuju Night Market yang berada di Sisavangvong Road, kebetulan sekalian beli makan malam, disana saya beli Chicken Bagguette dan Mango Juice, saya buka tipe pencinta kuliner jadi saya hanya jajan karena lapar saja.
 |
| Sungai Mekong |
Cerita selanjutnya
Comments